top of page

Apa yang Dimaksud Dengan Musim Pancaroba? Ini Penjelasan dan Berbagai Dampaknya

Gambar penulis: Teresa Iswara WidyasmaraTeresa Iswara Widyasmara

apa yang dimaksud dengan musim pancaroba

Sumber: freepik



Apa yang dimaksud dengan musim pancaroba adalah musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Proses transisi musim ini seringkali membawa berbagai perubahan yang cukup signifikan dalam hal cuaca dan juga lingkungan sekitar.


Di Indonesia, musim pancaroba terjadi di antara musim hujan dan musim kemarau. Kondisi ini biasanya ditandai dengan terjadinya cuaca yang tidak menentu, seperti angin yang bertiup sangat kencang, diikuti dengan curah hujan yang relatif tinggi.


Akibat dari musim pancaroba, terdapat berbagai dampak juga yang bisa timbul akibat dari adanya proses peralihan musim tersebut, termasuk kondisi kesehatan. Supaya kita bisa lebih waspada lagi, kenali apa yang dimaksud dengan musim pancaroba dan berbagai dampak yang timbul melalui artikel DHealth berikut ini.



Apa yang Dimaksud Dengan Musim Pancaroba?


Musim pancaroba adalah fase peralihan antara dua musim utama, yakni musim hujan dan musim kemarau. Perubahan ini terjadi dua kali setiap tahun, terutama saat matahari melintasi garis khatulistiwa.


Di daerah tropis seperti Indonesia, musim pancaroba biasanya terjadi antara bulan Maret dan Mei, menandai transisi dari musim hujan ke musim kemarau, serta antara bulan September dan November, mengindikasikan peralihan dari musim kemarau kembali ke musim hujan. Walaupun begitu, musim pancaroba ini dapat terjadi secara tidak menentu, sebab hembusan angin yang juga tidak menentu dan juga terus berubah-ubah.


Musim pancaroba dikenali dengan cuaca yang tidak stabil, termasuk hujan yang tak terduga, variasi suhu udara, dan perubahan pola angin. Fenomena ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai sektor kehidupan, dari pertanian hingga kesehatan.


Menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pancaroba dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak menentu (serba kalut dan sebagainya). 

Menurut Dion Yulianto dalam Buku Pintar Penanggulangan Kekeringan (2021), pengertian dari musim pancaroba adalah sebagai berikut:

“Musim pancaroba adalah masa-masa pergantian musim, dari musim kemarau ke hujan, maupun sebaliknya.”

Dikutip dari buku Aviapedia (2011) oleh Singgih Handoyo, musim pancaroba sendiri terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Musim kemareng, yaitu peralihan dari musim hujan ke kemarau.

  • Musim labuh, yaitu peralihan musim kemarau ke musim hujan.

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa apa yang dimaksud dengan musim pancaroba adalah peralihan atau transisi dari musim hujan ke musim kemarau, maupun sebaliknya.



Tanda-tanda Memasuki Musim Pancaroba


apa yang dimaksud dengan musim pancaroba

Sumber: freepik



Melansir kumparan.com yang mengutip dari buku Penyehatan Udara, Tri Cahyono (48:2017) terdapat beberapa tanda-tanda musim pancaroba, salah satunya adalah kondisi udara yang terasa sangat panas. Musim pancaroba disebut juga dengan musim peralihan.


Musim pancaroba ini menandai peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan. Terdapat dua periode utama dalam musim pancaroba. Periode pertama terjadi antara bulan Maret hingga Mei, dikenal sebagai musim peralihan I atau musim pancaroba awal tahun.


Periode kedua terjadi antara bulan September hingga November, yang disebut musim peralihan II atau musim pancaroba akhir tahun. Pada saat musim pancaroba, matahari mengalami pergerakan melintasi garis khatulistiwa.


Sehingga, kondisi angin berubah menjadi lemah, serta mempunyai arah yang tidak menentu. Adapun tanda-tanda lain dari terjadinya musim pancaroba adalah sebagai berikut:


  • Perubahan Suhu

Perubahan suhu menjadi salah satu ciri khas yang terjadi selama musim pancaroba. Transisi ini seringkali mencakup penurunan suhu udara yang cukup mencolok, terutama saat beralih dari musim panas ke musim hujan, atau sebaliknya. Misalnya, saat musim panas berakhir dan musim hujan dimulai, suhu udara yang semula panas dan terik akan menurun secara signifikan. Hal ini dapat dirasakan dengan jelas saat siang hari menjadi lebih sejuk daripada biasanya. Selain itu, terjadi pula perubahan suhu yang cukup mencolok pada malam hari, di mana udara bisa menjadi lebih dingin dan menyegarkan.


Perubahan suhu yang terjadi selama musim pancaroba merupakan fenomena alami yang memberikan pengalaman yang berbeda bagi masyarakat. Pada saat siang, udara yang lebih sejuk dapat memberikan kenyamanan dan mendorong aktivitas di luar ruangan. Namun, perubahan suhu yang drastis pada malam hari juga menuntut kesiapan untuk menghadapinya dengan penyesuaian yang tepat, seperti menggunakan pakaian yang lebih hangat atau menyesuaikan pengaturan AC di dalam ruangan. Dengan memahami perubahan suhu ini, kita dapat lebih siap menghadapi perubahan musim dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk tetap nyaman dan sehat selama berlangsungnya musim pancaroba.


  • Perubahan Pada Pola Hujan

Salah satu ciri khas musim pancaroba adalah perubahan pada pola hujan yang terjadi. Transisi antara musim panas dan musim hujan seringkali ditandai dengan ketidakpastian dalam pola curah hujan. Pola hujan yang tidak menentu ini sering membuat cuaca menjadi sulit diprediksi, menciptakan tantangan tersendiri bagi masyarakat dan para pelaku sektor pertanian.


Perubahan pola hujan yang mencolok selama musim pancaroba sering kali menghasilkan fenomena hujan sporadis. Hujan sporadis ini merupakan jenis hujan yang tidak mengikuti pola atau jadwal tertentu. Dapat terjadi secara tiba-tiba dan hilang dengan cepat tanpa adanya pola yang konsisten. Ketidakpastian ini dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama bagi petani dan nelayan yang sangat bergantung pada cuaca untuk menjalankan kegiatan pertanian dan perikanan.


Menghadapi fenomena hujan sporadis ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan siap menghadapi perubahan cuaca yang cepat. Penyusunan rencana dan langkah-langkah mitigasi risiko perlu dilakukan agar dampak dari perubahan pola hujan yang tidak menentu ini dapat diminimalkan. Dengan demikian, kita dapat lebih siap menghadapi musim pancaroba dan menjaga ketahanan pangan serta keamanan masyarakat secara keseluruhan.


  • Terjadi Perubahan Pola Angin

Perubahan pola angin juga merupakan salah satu ciri khas dari musim pancaroba. Fenomena ini mencakup perubahan arah dan kekuatan angin yang biasanya terjadi selama transisi antara musim panas dan musim hujan. Angin yang sebelumnya mungkin mengalir dari satu arah saja, seperti dari daratan ke laut, bisa berubah arah menjadi sebaliknya.


Perubahan ini dapat memiliki dampak signifikan pada pola cuaca dan suhu di suatu wilayah. Misalnya, ketika angin bertiup dari laut ke daratan, ini seringkali menyebabkan peningkatan kelembaban di udara dan meningkatkan kemungkinan hujan. Di sisi lain, angin yang bergerak dari daratan ke laut cenderung membawa udara yang lebih kering, yang dapat menghasilkan kondisi cuaca yang cerah dan kering.


Perubahan dalam pola angin ini mempengaruhi sistem iklim regional dan dapat mempengaruhi aktivitas manusia, terutama yang bergantung pada kondisi cuaca seperti pertanian, perikanan, dan transportasi. Dengan memahami perubahan ini, masyarakat dapat lebih siap menghadapi variasi cuaca yang terjadi selama musim pancaroba dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi dampaknya serta memaksimalkan potensi manfaatnya.


  • Pergantian Aktivitas Fauna

Salah satu ciri khas musim pancaroba adalah terjadinya perubahan dalam aktivitas fauna. Selama transisi ini, terjadi perubahan signifikan dalam pola cuaca dan kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi ketersediaan sumber makanan bagi hewan-hewan.


Selama musim pancaroba, banyak jenis burung dan hewan lainnya melakukan migrasi. Migrasi ini merupakan respons alami terhadap perubahan cuaca dan kondisi lingkungan. Hewan-hewan ini bergerak dari satu wilayah ke wilayah lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan makanan dan habitat mereka. Misalnya, burung-burung migran dapat menempuh perjalanan jauh untuk mencari tempat yang lebih hangat atau lebih subur untuk mencari makanan dan berkembang biak.


Selain migrasi, musim pancaroba juga dapat mengubah perilaku hewan untuk menghemat energi. Beberapa hewan cenderung lebih pasif selama musim dingin atau musim kemarau untuk mengurangi kebutuhan akan energi. Contohnya, beberapa hewan memilih untuk mengurung diri atau melakukan hibernasi untuk mengurangi aktivitas dan konsumsi energi saat sumber makanan menjadi langka.


Perubahan dalam aktivitas fauna selama musim pancaroba mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan. Ini dapat mempengaruhi populasi hewan, rantai makanan, dan interaksi antar spesies. Selain itu, perubahan ini juga dapat mempengaruhi manusia, terutama para petani dan nelayan yang bergantung pada fauna untuk mata pencaharian mereka. Dengan memahami perubahan ini, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi keanekaragaman hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem selama berlangsungnya musim pancaroba.


Dampak Musim Pancaroba


apa yang dimaksud dengan musim pancaroba

Sumber: freepik



Terdapat pula berbagai dampak yang bisa terjadi akibat adanya musim pancaroba. Terutama bagi lingkungan dan kesehatan. Maka, berikut ini beberapa dampak yang terjadi akibat dari musim pancaroba:


  • Kesehatan Manusia

Ketika musim pancaroba tiba, dampaknya dapat dirasakan pada kesehatan manusia. Perubahan suhu dan kelembaban udara yang terjadi selama musim tersebut bisa memicu timbulnya berbagai penyakit. Lingkungan yang lembab menjadi kondusif bagi perkembangan virus dan bakteri. Variabilitas cuaca juga berpotensi mempengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit menular.


Untuk itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh. Kita bisa mencari tahu tips menjaga kesehatan tubuh di musim pancaroba agar tetap sehat. Sebab, di musim pancaroba sangat mempengaruhi kekebalan tubuh manusia. Jadi, tidak heran jika di musim pancaroba banyak yang mengalami sakit dan biasanya rumah sakit atau layanan kesehatan dipenuhi pasien dengan kondisi yang hampir serupa.


Lantas, apa yang harus kita lakukan jika terkena penyakit di musim pancaroba? Tentunya harus segera menghubungi dokter atau tenaga kesehatan profesional untuk mendapat perawatan yang tepat. Padatnya kondisi rumah sakit di musim pancaroba ini bisa membuat kita akan menunggu lebih lama untuk bisa mendapatkan perawatan dari tenaga medis.


Namun, jika rumah sakit yang ingin kamu kunjungi sudah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), biasanya kita dapat melakukan pendaftaran secara online.


Misalnya saja, SIMRS DHealth, yang dapat menerapkan fasilitas pendaftaran pasien secara online. Pendaftaran pasien secara online adalah proses di mana pasien dapat membuat janji konsultasi dengan dokter tanpa perlu datang ke rumah sakit, sehingga memungkinkan kita untuk melakukannya pendaftaran saat masih di rumah. Dengan menggunakan perangkat seluler, pasien dapat mendaftar dan mengkonfirmasi informasi mengenai dokter yang ingin mereka konsultasikan, jadwal yang tersedia, serta nomor antrian konsultasi. Sistem rumah sakit harus mampu memfasilitasi permintaan ini untuk memastikan pelayanan yang optimal bagi pasien.


  • Pertanian

Dampak musim pancaroba sangat mempengaruhi kondisi pertanian suatu daerah karena seringkali disertai dengan perubahan pola hujan. Kekeringan yang terjadi selama musim pancaroba dapat mengurangi ketersediaan air untuk irigasi pertanian, memaksa petani untuk mengandalkan sumber air tambahan seperti sumur atau sungai.


Pola tanam yang telah direncanakan juga bisa terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak menentu, menyebabkan penundaan dalam penanaman atau panen yang berpotensi mengurangi pendapatan petani. Selain itu, potensi cuaca ekstrem seperti badai, banjir, atau tanah longsor dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan infrastruktur pertanian, serta mengganggu aktivitas pertanian secara keseluruhan. Dampak negatif ini pada akhirnya bisa memengaruhi pendapatan dan kesejahteraan petani.


  • Ekonomi

Sektor ekonomi juga menjadi salah satu yang terdampak selama musim pancaroba. Proses-proses di bidang pertanian, pertambangan dan energi, pariwisata, serta sektor lainnya dapat mengalami gangguan akibat perubahan cuaca dan kondisi lingkungan yang terjadi selama musim ini. Dampak ini dapat dirasakan melalui berbagai aspek kegiatan ekonomi.


Misalnya, cuaca buruk selama musim pancaroba dapat memberikan dampak langsung terhadap operasi transportasi darat, laut, dan udara. Hujan lebat, badai, atau banjir bisa mengganggu jalur transportasi utama, menghambat perjalanan, dan bahkan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur transportasi. Gangguan ini tidak hanya memperlambat pergerakan barang dan orang, tetapi juga dapat mengganggu rantai pasokan secara keseluruhan. Peningkatan biaya transportasi dan penurunan efisiensi logistik menjadi konsekuensi langsung dari gangguan ini, yang pada akhirnya dapat berdampak pada harga barang dan layanan yang ditawarkan.


Selain itu, sektor pertanian juga rentan terhadap fluktuasi cuaca selama musim pancaroba. Perubahan pola hujan dan suhu dapat mempengaruhi hasil panen dan kesehatan tanaman, yang berpotensi mengurangi produksi dan pendapatan petani. Begitu pula dengan sektor pariwisata, di mana kondisi cuaca yang tidak stabil dapat mengurangi jumlah wisatawan dan pendapatan yang dihasilkan oleh industri ini.


Dengan demikian, penting bagi pelaku ekonomi dan pemerintah untuk memperhatikan dan mengantisipasi dampak musim pancaroba terhadap sektor-sektor utama ini. Langkah-langkah mitigasi dan adaptasi perlu diterapkan untuk meminimalkan kerugian ekonomi serta menjaga kelangsungan dan ketahanan sektor-sektor ini selama periode perubahan cuaca yang tidak menentu.


  • Air dan Sumber Daya Alam

Musim pancaroba juga dapat memiliki dampak yang signifikan pada air dan sumber daya alam. Perubahan dalam pola hujan, suhu, dan kondisi lingkungan selama musim ini dapat mempengaruhi ketersediaan dan kualitas air, serta ekosistem alam. Misalnya, curah hujan yang berubah-ubah dapat memengaruhi ekosistem air tawar, seperti sungai, danau, dan rawa-rawa. 


Perubahan mendadak dalam tinggi air atau kekeringan juga dapat mempengaruhi kehidupan air, termasuk ikan dan satwa liar, serta vegetasi air tawar.


  • Pariwisata dan Aktivitas di Luar Ruangan

Cuaca yang tidak menentu selama musim pancaroba, seperti hujan sporadis atau perubahan suhu yang tiba-tiba, juga dapat mengganggu rencana perjalanan wisatawan dan mengurangi daya tarik destinasi wisata. Destinasi wisata alam seperti taman nasional, pantai, dan gunung juga dapat terpengaruh oleh musim pancaroba, dengan potensi banjir, longsor, atau badai yang dapat merusak infrastruktur dan mengganggu akses wisatawan ke lokasi tersebut.


Musim pancaroba merupakan peralihan antara musim hujan dan kemarau, membawa perubahan yang signifikan dalam cuaca dan lingkungan sekitar. Transisi ini seringkali mempengaruhi kesehatan masyarakat karena perubahan kondisi atmosfer dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi pernapasan, penyakit kulit, dan gangguan kesehatan mental. 


Selain itu, perubahan pola hujan dan suhu juga dapat mempengaruhi ketersediaan air bersih dan sumber daya pangan, yang berpotensi meningkatkan risiko kelaparan dan kekurangan gizi. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi dampak kesehatan yang mungkin timbul selama musim pancaroba.


Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan musim pancaroba, ciri, dan dampaknya, kamu juga perlu untuk mengetahui tips menjaga kesehatan di musim pancaroba.



Penulis: Nurul Ismi Humairoh


320 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page